Begitu pun di Malaysia, dulu cuma RG Sports yang bertarung di CUB PRIX (sebutan Road Race lokal di Malaysia) melawan Yamaha SS TWO
dan Kawasaki K1..
Dan dievent FARRC, hanya RG SPORTS perwakilan Suzuki yang turun "bergelut" dengan Honda NOVA TENA 110 yang punya gen kencang kayak saudara nya NOVA DASH 125 , sedangkan RGV 120 (kembaran Satria 120) yang sudah nongol di tahun 1995 tidak pernah diturunkan di ajang CUB PRIX maupun FARRC .
Malah salut dengan pabrikan Modenas (motor nasional nya Malaysia) yang pe-de menurun kan Modenas DINAMIK 120 untuk mengganggu dominasi 125Z di ajang CUB PRIX dan ternyata bisa mengimbangi meskioun tetap 125Z yang mendominasi. Karena mungkin waktu itu Modenas riset tidak berlanjut di ujung penghapusan kelas 2 tak di ajang balap CUB PRIX.
Sedangkan untuk event balap di tanah air sebetulnya SATRIA tidak juga malu-malu in prestasinya . Kalau ada kelas bebek standar 2 tak 125 cc, ini motor bisa juga ngasapi bebek sekelas 125 cc lainnya . Namun ketika sudah di kelas Underbone 125cc , dimana sejak tahun 2018 , kelas ini kembali mulai "bergairah" , SATRIA masih "malu-malu "menunjukkan tajinya" . Ada beberapa Tim balap yang mengandalkan pacuan Underbone 125 pakai SATRIA seperti KIM'S Racing Tegal , Mamprang Speed , dan privateer lainnya , cukup kencang bisa ngelawan 125Z, NOVA DASH serta STELLA. Hanya saja kalau lawan-lawannya tsb , sudah "dijejali" piranti Full Racing yang pas setting annya , yah SATRIA hanya bisa "manyun" aja dan mungkin jadi penonton "teman-temannya" tsb bertarung😁😁😁.
Seperti nya para suhu penjinak Underbone 2 Tak Suzuki , sudah enggan "turun gunung" lagi, selain "buang-buang" budget , tentunya Underbone 2 Tak bukan lagi sebagai kelas utama seperti Road Race jaman dulu , yang cukup menjanjikan dari segi finansial , baik untuk Tim maupun pembalap.
Sedang untuk ajang bali alias balap liar , SATRIA bisa diupdgrade atau over bore untuk "mengasapi" motor motor sport yang bukan kelasnya, seperti NINJA 150, RX KING, RX Z dan lain-lain..
Namun terlepas dari itu semua , mau bagaimana pun, SATRIA 120 tetap punya tempat spesial di hati para pecintanya . Ya itu tadi, basic motor selevel dengan motor motor built up diatas.
Dengan frame SCAF(SUZUKI COMPUTER ANALYZED FRAME) atau rangka model kotak itu, dinilai punya kekuatan serta kestabilan yang sudah diakui.
Pada kecepatan tinggi dan jalan menikung , motor tanpa ada getaran dan gejala oleng.
Terutama untuk para pecinta motor 2 tak sebagai pelaku kolektor motor 2 tak , salah satunya harus ada terselip SATRIA 120 baik yang LUMBA maupun HIU sebagai koleksinya.
Lihat saja Vietnam , motor seperti RGV, RGX, SATRIA LUMBA sampai RG SPORTS menjadi buruan kolektor disana dengan harga selangit, padahal negara tsb berjubel juga motor-motor ayam jago built up dari Thailand , yg lebih superior dari segi performa, tapi kembali lagi seperti yg saya bilang , mereka ndak butuh itu , karena mereka juga tau RU SERIES memiliki nilai eksotis tersendiri, sampai mereka rela "berburu" sampai ke INDONESIA, dimana dulu ini motor tidak "berharga", karena sebagian masyarakat terpengaruh isu penghapusan 2 tak yang harga jualnya menurun drastis dari harga barunya. Namun sekarang..banyak mantan "empu"nya yang menyesal sudah terlanjur melegonya waktu itu.
KELEBIHAN
Selain memiliki sasis yg mumpuni , spare part SATRIA 2 Tak tergolong awet, ini berdasarkan pengalaman pribadi,
saya beli motor tsb tahun 2003 , Alhamdulillah!!! sampai sekarang di tahun 2021 ini, kampas kopling saja belum pernah ganti!!! Motor bukan ngendem dirumah saja melainkan untuk pemakaian harian..Bersyukur nya lagi sampai saat ini, untuk mencari spare part yang penting-penting masih banyak dijual di pasaran.. Motor pernah dibawa jalan jauh, saya yg berdomisili di Pekanbaru, touring ke Lampung sendirian, tepat nya di Lampung Timur daerah Dusun III Mataram Baru atau dekat Desa Sri Bhawono.(kebetulan rumah mertua disana dan keluarga) lewat lintas timur. kurang lebih jarak 1000 KM ditempuh,. Alhamdulillah...tidak ada mengalami masalah selama dalam perjalanan. Konsumsi khusus BBM total habis cuma Rp. 400,000,-(empat ratus ribu Pertalite) itupun termasuk beli eceran bukan SPBU karena di daerah mau masuk provinsi Jambi, Pertalite sedang kosong..
Oli Samping pun sebenarnya dalam keadaan tidak berisi penuh saat berangkat, setelah sampai di Lampung dan sempat dipake keliling ke rumah sanak saudara, baru habis...pasti pada nggak percaya !?!?....saya ngalami sendiri..sumpah Demi Allah..😁
Pompa oli samping bukan di "cekik" biar irit ya Sob.. tepat nya dibuat trik lebih efisien, karena kalau dibuat terlalu irit bisa nggak aman buat piston, bisa macet dijalan nantinya..fungsi olsam selain pelumas juga sebagai pendingin tambahan pada mesin.
Apalagi pas dapat jalan panjang dan bagus... seperti dari LIRIK - RENGAT menuju BELILAS.. dari JAMBI pinggiran sampai ke kotanya..kemudian di daerah Sumatera Selatan dari BETUNG ke PALEMBANG kota, trus dari PALEMBANG pinggiran mulai KOTA AGUNG sampai ke MESUJI.. itu jalan lumayan panjang dan mulus, enak buat si SATRIA "menumpahkan "amarah nya😄😄.. terbukti piston aman-aman saja..
So... mitos mesin 2 TAK makin panas..makin loyo... Uppss salah besar... itu berarti teknologi JET COOLED (kipas pendingin) memang bukan tulisan pajangan doang ya Sob..😁😁😁...bekerja dengan baik menurunkan suhu mesin...padahal bukan pake radiator..
Selama di Pekanbaru juga sering touring ke Sumatera Barat.
Spek motor pribadi korek harian, Karbu KEIHIN PE 28 , piston OS 75, sekali lagi, mesin adem ayem tidak rewel.. Alhamdulillah...
Ibarat orang Sumatera bilang.. Si SATRIA bukan cuma jago kandang..di dalam kota Ok.. luar kota pun..OK.. 😁
Tapi sayang buat sobat sobat Satria'er , spare part SATRIA era sekarang sudah semakin melambung harganya , apalagi untuk jenis SATRIA HIU , maklum saja , motor sudah termasuk kategori "APPENDIX" , diambang kepunahan dan patut dilestarikan 😁. Untuk itu, disaran kan untuk para user SATRIA
, servislah secara berkala , mencegah agar tidak mengalami rusak yang lebih parah... Ok Sob .
Servis mesin 2 Tak semacam SATRIA , tergolong cukup simple , bisa dilakukan sendiri tanpa harus bengkel , kecuali bila mengalami kerusakan yang parah . Intinya , oli samping jangan sampai kosong .
KEKURANGAN
Yah kalau kebanyakan yg nyebut pasti BBM nya boros...itu wajar..kan 2 Tak!!? Sebanding dengan performanya.. Tapi kalau sobat Satria'er konsumsi BBM diluar kewajaran... Nah itu ada yg ndak beres dengan mesin kalian..
Saya punya teman yg sesama SATRIA, malah punya nya masih "perawan ting ting"...waktu itu kita keliling kota, motor sudah saya cukup Rp. 30,000,- puas keliling tapi dia sudah habis Rp. 90,000....
Kok bisa begitu ??? Nah itu seperti yang omongin td, mesin harus servis besar seperti nya...
Ada lagi kasus yg saya pernah liat di vlog nya GUSTOLE GARAGE di Bali , ahli dalam merestorasi SATRIA 2 Tak, katanya banyak pemilik SATRIA yang datang pasti mengalami patah di ujung baut atas shockbreker belakang, saya pribadi dan juga teman-teman di Pekanbaru itu tidak pernah mengalami seperti itu, asumsi saya nih ya...penyebabnya karena mungkin para pemakai SATRIA di Bali itu dekat dengan laut , jadi menyebabkan baut mengalami krosi dari air asin... Itu asumsi saya ya...
Kalau kelemahan yang lain , ini dari sisi tampilan , kalau dibuat boncengan, buntut belakang seperti mendem ban belakang nya... khususnya SATRIA LUMBA... beda dengan 125Z , TIARA, atau SATRIA HIU sekalipun yang basicnya sudah "nungging'...Sebetulnya sasis SATRIA itu tidak rendah, bisa dilihat kalau pas buka body belakang , rangka belakang bagian bawah (yang sejajar tempat aki tsb) , masih diatas ban belakang, yang artinya Si LUMBA sebenarnya tidak mendem atau tenggelam ban belakang nya. Itu sebabnya SATRIA HIU dibagian belakang body belakang ditambah behel supaya dudukkan body belakang jadi lebih tinggi .
Nah SATRIA LUMBA permasalahan nya disitu, karena desain body belakang yang cendrung melebar kebawah sedikit (karena cover body kiri - menutupi tabung oli samping dan cover body kanan - menutupi tempat dudukan aki) sehingga membuat kesan ban belakang jadi kelihatan tenggelam apalagi saat boncengan.
Biasanya solusi dari sebagian para teman pemakai SATRIA di daerah saya, ada yg tambah "daging" besi setebal 1 cm di dekat as bawah shockbreker belakang orisinilnya , buat penunjang penampilan lumayan sih, tapi untuk usia pemakaian shockbreker bisa cepat rusak, selain karet sil cepat habis , shock juga rentan bocor , ketika motor dibawa jalan terasa tidak nyaman , traksi ban belakang tidak sepenuhnya mencengkram permukaan jalan , saat jalan menikung apalagi pas boncengan , bagian belakang ngebuang terus, sangat berbahaya , apalagi kondisi jalan basah diguyur hujan, ban belakang terasa "SPIN", saya pun pernah mengalaminya .
Trik yang lain dengan mengetok atau "menokok" (bahasa Sumatera) rangka tengah di bawah tangki supaya tampilan jadi nungging, waduh sayang buat motornya . Dua besi bulat penopang tangki bensin tsb, sedikit melengkung keatas seperti filosofi jembatan yang melengkung keatas lebih bagus ketimbang model datar, tujuannya supaya fondasi nya tetap kokoh, tidak melengkung kebawah apalagi sampai amblas, kurang lebih sama tujuannya dengan dua besi penopang tangki tsb.
Sebetulnya ada trik yg lebih baik tanpa mengutak atik kondisi sasis standar SATRIA, yang sebenarnya sudah pas dari pabriknya, kan yang mendesain, para insiyur yang sudah sangat ahli, masak iya kita rubah rubah, nanti bisa mempengaruhi sisi kenyamanannya dalam berkendara.
Trik pertama yang benar , bisa coba shockbreker punya NOVA DASH , dudukannya sama persis dengan SATRIA tapi per atau springnya lebih tinggi sedikit (ingat.jangan pakai punya SATRIA FU , penampilan nya nggak enak diliat karena terlalu nungging), nggak dapat original pabrik , aftermarket juga sudah OK, tapi brand yang sudah cukup dikenal dan berpengalaman dalam urusan shockbreker.
Atau kalau mau lebih bagus lagi, bisa beli shock dengan tabung terpisah yang bisa disesuaikan ketinggiannya secara optimal tanpa mengurangi kenyamanannya. Cuma, dari segi harga memang lebih mahal.
Ada satu lagi triknya tanpa banyak keluar biaya dengan mengakali dudukkan body belakang SATRIA LUMBA agar lebih "naik" tampilan nya... (untuk satu ini mungkin di lain waktu saya akan bagi tips nya).
Tapi trik-trik diatas, balik lagi ke para sobat SATRIA 2 Tak sendiri, itu hanya saran dari saya saja yang ingin penampilan body belakang motornya lebih keliatan "naik" , kalau masih senang dengan kondisi memang sudah seperti itu dari pabrik ya monggo..kalau kata Pak SBY.. "LANJUT KEUN.!!! "
Kelemahannya yang lain pada SATRIA 2 Tak, asap nya mirip fogging..namun cek dulu penyebab karena apa, bisa jadi penyebabnya kerak knalpot yang sudah menumpuk didalam (cara sederhana membersihkannya) atau coba cek kembali lagi settingan pompa oli sampingnya...keborosan ndak? yg penting masih aman jgn terlalu irit (info detail)
Terlepas dari itu semua, pastinya jadi idaman buat para bikers, kalau motor sudah keren, mesinnya sehat , dibawa jalan nyaman ditambah larinya masih enak (sewajarnya saja nggak perlu yang kencang-kencang betul apalagi motor dipakai harian bukan buat turun lintasan), itu sudah lebih dari cukup , berarti motor kalian masuk kategori " ISTIMEWA" .
Ok Sob..Mungkin untuk sementara, itu saja ulasan mengenai motor SATRIA 120, apabila ada kesalahan dalam penulisan dan penyampaian informasi , mohon dikoreksi supaya bisa diperbaiki .
Untuk para pecinta Satria'ers , berikut gambar-gambar berbagai jenis style dari SATRIA 120 , baik yang harian maupun balap yang dirangkum dari berbagai sumber ; media sosial, website-website , terutama dari Vietnam , banyak para pecinta 2 Tak disana yang juga mengidolakan SATRIA 120.
Dan tidak lupa saya juga ucapkan beribu-ribu Terimakasih kepada empunya gambar berserta tunggangannya, karena sudah memberikan hiburan memanjakan mata untuk melihat berbagai jenis SATRIA 120 dengan gaya yang keren-keren dan mungkin bisa menjadi inspirasi bagi para penggemar SATRIA 2 Tak untuk mengubah motor kesayangan nya semakin tambah "OK".
(image:IG@tricahyokh.)
(image:IG @knalpot_jetsexhausttechnology)
(image:IG@knalpot_jetsexhausttechnology /@steventandali)
(image:IGabiyallo85alias Bg Ardo Siak)
SATRIA RU 120 R Edisi Pertama yang dipenuhi aksesoris mahal di Vietnam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar