Crystal di ajang Road Race
BEST RR 110 yang masih tangguh di ajang balap KING Of 2 STROKE Malaysia baru baru ini.
BEST RR di ajang Cub Prix Malaysia.
(image:FBRetrocubprix)
Pemanasan sebelum Start
(image:FBRetrocubprix)
(image:FBRetrocubprix)
(image:FBRetrocubprix)
Road Race CRYSTAL jaman dulu dengan ciri khas lepas body kalau jatuh body tidak takut pecah.
BEST RR yang memakai bak kopling Natsume Jepang yang dipakai juga pada Underbone TORNADO di Indonesia.
(image:FB pendekar hitam)
(
image:FB Pendekar Hitam)
Suzuki BEST RR 110 yang masih ganas sampai sekarang.
(image:FB Pendekar Hitam)
(image:FB Pendekar Hitam)
(image:FBRetrocubprix)
(image:FBRetrocubprix)
CRYSTAL 110 Edisi Terakhir yang beredar versi Malaysia. RR SPORTS 110 . Spesifikasi mesin tetap sama dengan CRYSTAL & SWING 110 (Thailand) , hanya tampilan body dan kaki kaki yang berubah .
Aksi DICKY SETIAWAN (66) saat diatas CRYSTAL 110, udah pake wearpack beneran sementara pembalap lain masih banyak yang memakai jaket + celana jeans buat balap . Pantas saja Beliau dijuluki "Jambret". Baru beberapa detik lepas Start...tiba-tiba sudah nongol duluan 3/4 lap, jauh meninggal kan lawan-lawan nya. Edann...tenannn!!!!
(image:IG @dic_se/gemphonk)
CRYSTAL 110 Thailand
(image: FB Panthavee Sukpan)
CRYSTAL 110 Thailand
(image: FBNathawutt Off)
2.YAMAHA FORCE ONE 110
Pada tahun 1992, untuk pertama kalinya FORCE ONE dihadirkan oleh YMKI (YAMAHA MOTOR KENCANA INDONESIA).
Banyak para pecinta motor bebek 2 tak yang penasaran menanti kemunculannya untuk melihat bentuk fisik nya secara langsung dikarenakan dulu gaung namanya sudah santer terdengar namun iklan motor nya belum ada di media cetak dan elektronik .
(Maklum saja Sob , kehadiran motor 2 Tak jaman dulu tak sesering peluncuran motor 4 Tak atau matik era now . Sehingga setiap peluncuran motor 2 Tak , selalu disambut antusias oleh kebanyakan masyarakat . Sebab riset awal untuk membuat sebuah mesin 2 Tak yang baru, terbilang cukup mahal).
Tampilannya sudah memiliki desain "sporty" dengan buntut body belakang yang sedikit " jungkit" dibandingkan motor motor yang beredar di tanah air sebelumnya yang masih model body datar saja. Menggunakan teknologi YPCS (YAMAHA POWER COOLING SYSTEM) pengembangan dari teknologi sebelum nya Yamaha POWER SCOOP (penampang angin untuk mendinginkan mesin yang di era motor Underbone sekarang banyak diaplikasikan meskipun berbagai bentuk dan ukuran) yang diterapkan pada Yamaha ALFA dan CHAMP sebelumnya.
Yamaha FORCE ONE versi pertama dirilis dengan 2 warna striping dominan merah dan biru. Menggunakan Karburator Mikuni VM 20 mm, Force 1 unggul spek dibanding kan Crystal yang masih menggunakan Mikuni VM16 . Power FORCE ONE diklaim sebesar 12 HP. Menggunakan knalpot yang hampir mirip dengan ALFA namun FORCE 1 memiliki bentuk knalpot lebih tinggi ditekuk keatas.
FORCE 1 Edisi pertama dengan kondisi tidak berubah sama sekali , masih mulus sejak dibeli dari tahun 1992 sampai sekarang (bukan restorasi) . Masya Allah, mengingatkan kembali ke era awal kemunculannya.
(sumber&image: Otojurnalisme/Istimewa)
Brosur Yamaha
ALFA II R edisi kedua.
(image: IG @rayuaniklan)
Yamaha
CHAMP 100 basic mesin sama dengan
ALFA II /
R /
Z .
(image: Christ & Kobayagos.com)
ROAD RACE BEBEK TUNE UP 110
Masih terngiang dalam ingatan... unitnya dalam keadaan masih gres sekali alias baru keluar showroom langsung di pake balap road race oleh Tim YAMAHA BANDUNG bersama para pembalap top nya (mohon maaf saya lupa nama nama pembalapnya karena baru sekali turun event tsb di Medan, sedang kan Tim Suzuki SOLO sudah yang ke dua kalinya datang ke Medan, makanya saya ingat, tapi kalau tidak salah yang pasti ada IRFAN OCTAVIANUS dan H. SANDY AGUNG waktu itu) di event Kejurnas yang masih bernama BRISK ROAD RACE tahun 1992 di sirkuit Lapangan MERDEKA, Medan, bersaing sengit dengan Crystal Tim Suzuki SOLO yakni DICKY SETIAWAN dan DADAN NUGRAHA.
Yang menarik saat itu adalah tampilan FORCE ONE sudah menggunakan kopling manual yang dimodif oleh Tim tsb.
Mas Dicky sempat pesimis kalau CRYSTAL bisa menang karena sudah kalah spek dari FORCE ONE. Namun dengan perjuangan susah payah dan persaingan sengit, Dicky Setiawan akhirnya meraih juara pertama kelas Bebek Tune Up 110 waktu itu. Para penonton sangat terhibur oleh aksi-aksi para pembalap dari pulau Jawa tsb. Para pembalap yang memakai FORCE 1 setiap keluar tikungan mesti WHEELIE melulu (keenakan karena udah pake kopling kali ๐๐๐) .
Persaingan juga berlanjut di SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL (Sentul besar).
Pembalap kawakkan PETRUS "Tobun' CANISIUS dan AHMAD JAYADI , ADE TARUNA serta pembalap jagoan Yamaha lainnya bertarung dengan pembalap seperti : KERRY HUTAMA, ASEP HENDRO, DICKY SETIAWAN, DADAN NUGRAHA, PENTA WIJAYA, SIGIT SUGIARTO, menggunakan CRYSTAL.
Sedangkan para, pembalap Top MEDAN yang memakai FORCE ONE dibawah naungan Tim Yamaha ALFA SCORFI MEDAN antara lain; WILLY PUAHA (pernah juara Nasional Bebek Standar 110 Pemula di Sentul tahunnya kl nggak salah 1993) , H. SABRA BUANA , ARI H , BINTANG H , DENNY F, M. KHAIRUL SYAH , REZA PAHLEVI (Aceh) dan banyak lagi..
Pada tahun 1994 , FORCE ONE mengalami sedikit perubahan pada tampilan seperti penggunaan rem cakram depan dan knalpot model chamber atau racing, dengan menambahkan embel embel "Z" pada nama belakang namanya yaitu FORCE ONE Z atau F1Z (seperti ALFA II R yang upgrade jadi ALFA II Z).
Para pengguna FORCE ONE sebelum F1Z muncul, banyak yang mengaplikasi rem cakram depan comotan dari Yamaha CHAMP 100.
Yamaha FORCE ONE Z tidak mengalami perubahan disektor mesin. Dirilis dalam 2 warna pilihan; Hitam dan Putih.

FORCE ONE Z putih yang unitnya sudah sangat langka di Indonesia. Di akhir edisi nya, F1Z mengalami peningkatan spek dan tampilan dengan penggunaan Full Clutch atau kopling tangan dan tampilan knalpot bernuansa chrome sebagai pemanis. Dikancah road race F1Z putih banyak menjadi pilihan para road racer karena warna uniknya ini.
Yamaha
FORCE 1 dan
F1Z event Underbone 110 2 Tak dilapangan Merdeka Medan. Dalam event
MARLBORO YAMAHA CUP RACE.
FORCE ONE Z yang basicnya warna putih milik H. SABRA BUANA Tim YAMAHA ALFA SCORFI MEDAN.
Barulah di tahun 1997 YMKI merubah penampilan body FIZ yang dari model kotak kotak ke bentuk lebih nuansa lancip nanti sporty yakni F1ZR... Namun sebelum kita bahas F1ZR, kita bahas lebih dulu motor yang keluar sebelum F1ZR.. apa itu??
3. SUZUKI TORNADO GS 110
Loh Kok?? Lah iya... dulu 2 produsen motor ini secara bergantian saling "serang" mengeluarkan produk andalannya masing-masing. Sebelum masuknya motor-motor impor di kelas bebek 110 2 Tak, yang ada cuma merek SUZUKI dan YAMAHA yang "guling-guling" kegirangan di aspal jalanan, karena cuma mereka berdua penguasa di ajang road race ketika itu. Beda kalau road race di negara tetangga sudah banyak merek produsen motor yang bersaing. Walaupun persaingan masih antara 2 merek tsb, tapi sajian tontonan tetap menarik untuk disaksikan, sangat menghibur plus ditambah aksi-aksi lucu bin konyol oleh para pembalap, terutama dari pembalap pemula.
Setelah CRYSTAL keluar, muncul FORCE 1 lalu F1Z kemudian dibalas lagi TORNADO GS, sekitar pertengahan tahun 1994 , TORNADO mulai menggusur abang nya CRYSTAL , meskipun performanya belum habis.
TORNADO GS 110 pengembangan dari CRYSTAL 110 dimana mesin dan sasis masih sama . Namun memiliki bentuk body yang lebih sporty serta penambahan rem cakram depan. Dengan 4 percepatan dan masih karburator MIKUNI VM 16SH TORNADO GS 110 tetap mampu mengeluarkan tenaga puncak 12 HP..
Kalau diperhatikan , sedikit ada minusnya pada spek TORNADO, terutama desain knalpot , yang memakai sambungan dari leher ke perut knalpot seperti CRYSTAL TUNE edisi 3 dan yang terakhir tahun 1994.
Knalpot standar CRYSTAL TUNE 110 edisi 1 & 2 .
(image: FB Suzuki Crystal 110cc Vintage)
Menurut para mekanik balap kala itu, knalpot tanpa sambungan seperti edisi CRYSTAL TUNE pertama dan kedua, lebih baik melepaskan gas buang dan terhindar dari kebocoran di tengah sambungan yang juga memakai packing knalpot tambahan . Makanya dulu kalau TORNADO ikut gelaran kelas Standar 110 2 Tak , memakai leher knalpot tiruan FORCE ONE yang dilas mati ke perut knalpot.
Tim Suzuki TORNADO dikelas Standar 2 Tak 110
Team SUZUKI PERTAMINA RACING SPORTS digelaran Road Race di pelataran MONAS tahun 1995. Tampak "Juragan" ASEP HENDRO yang sudah pake RG Sports , DICKY SETIAWAN dengan status sebagai juara Nasional serta BIMA OCTAVIANUS dan Alm. IMMANUDIN.
DICKY "Jambret" SETIAWAN dengan tunggangan Underbone TORNADO GS 110 menjadi juara Nasional berturut-turut tahun 1995-1996. Sistem Kejurnas ketika itu adalah diadakan keliling beberapa kota besar Indonesia untuk mendapatkan poin sebelum adanya sistem region.
OMR Suzuki putaran pertama tahun 1995 sirkuit Lapangan Merdeka, Medan.
(image:IG@atma_102)
Kejuraan ROAD RACE OMR SUZUKI putaran ke 2 tahun 1996 di LAPANGAN MERDEKA, MEDAN yg peserta nya sudah banyak memakai Tornado 110 .
Road Race Kelas Standar Pemula 110 2 Tak
Suzuki CRYSTAL Tim BBS yang membuat heboh dengan mesin kencangnya settingan mekanik bernama SUMIAN , dengan pembalapnya DONY BUWONO. Sampai ada yang mengatakan mesin nya pake ilmu "dukun" karena bisa "ngasapi" F1ZR & TORNADO dengan mudah.
ROAD RACE KELAS UNDERBONE
Setelah kemunculan Tornado inilah, nama kelas Bebek Tune Up ke UNDERBONE TUNE UP 110 2 TAK menjadi populer , sekitar tahun 1994. Lebih bergengsi dari sekedar sebelumnya bernama kelas Bebek Tune Up yang mana cuma sekedar oprek mesin dan setting gear semata..knalpot standar tetap dipakai.
Ibarat nya kelas bebek Tune Up tsb masuk kategori bebek standar 2 Tak baik 110 maupun 125 CC.
Tapi kalau namanya sudah UNDERBONE... behh...ngeriii...Cuyy๐๐๐...
Lengkingan knalpotnya memekakkan telinga..!!! . Padahal nama "UNDERBONE' sebenarnya adalah penamaan lain untuk motor jenis bebek yang artinya "tulang bawah " dan stigma masyarakat kalau sudah kelas Underbone berarti bebek kencang...!!!!
Seperti TORNADO GS 110 maupun FORCE ONE misalnya, kabarnya bisa habis 20-40 juta untuk bangun satu "Underbone" siap tarung...yang buat mahal itu biasanya dari Karburator, 1 Set Gigi Rasio, CDI plus Koil & Magnet kepunyaan SE (Special Engine Motor Cross) , knalpot racing jenis kolong samping yang dulu masih impor , belum lagi tambahan part seperti shockbreker yang punya rebound bagus mampu mengimbangi performa motor saat dipakai balap. Totalnya biaya bisa setara satu unit motor sport 4 Tak 250 cc sekarang Sob..
Kalau untuk Tim balap besar yang mapan sih nggak masalah angka segitu..kan ada sponsor..Lah gimana untuk Tim privater alias pribadi..apalagi dengan modal pas-pas an..Waduh bisa tekor๐๐๐...
Suzuki TORNADO juga dirilis versi GX yang mengusung mesin ber cc 100, dan masa edar Tornado GS cukup lama sampai 2004 meskipun ketika itu juga berbarengan dengan penjualan Suzuki Satria 120, namun peminat Suzuki Tornado masih tinggi. Apalagi Tornado GS 110 juga dirilis versi limited edition dengan tampilan mesin warna silver dan knalpot krom.
Ciri khas dari HENDRIANSYAH dahulu kala disetiap juara dengan melakukan selebrasi "wheelie" . Namun Hendri pernah mengatakan : .
"kalau untuk motor harian, sesekali saja buat wheelie, kalau keseringan gigi rasio motor bisa cepat rontok ".
Seri Kejurnas Road Race di sirkuit dadakkan pelataran parkir SKA PEKANBARU, Riau. Ketika sistem poin diperoleh disetiap seri kota-kota besar Nusantara, jadi semua pembalap tanah air musti mengikuti seluruh putaran yang diadakan . Tapi syaratnya musti bisa naik podium baru dapat poin.. Kalau tidak menang?? berarti judul nya ente cuma piknik jalan-jalan doang di kota itu...
Seru liat para pembalap jagoan dari Pulau Jawa sering diadu dengan pembalap luar daerah.
Segi Positif - untuk pembalap luar daerah menambah pengalaman bisa bertarung melawan pembalap Top pulau Jawa (bukan apa-apa , sejak era 2 Tak dari 90an- 2000an pembalap dari pulau Jawa selalu mendominasi setiap kejuaraan baik di kandang sendiri maupun kandang lawan)
Nggak tau pada makan apa kok bisa jago jago begitu?!...ya nasi juga lah Min....masak iya kampas rem?!
Yang pasti mereka punya mental & stamina yang kuat serta gigih berlatih..Itu kuncinya, bukan cuma modal nekat doang untuk jadi pembalap hebat tapi insting, tehnik serta skill yang membuat mereka seperti itu.
Segi Negatif - tentu saja menguras stamina para pembalap yang kelamaan diperjalanan serta berat diongkos buat Tim Brurrr.. ๐๐๐ , apalagi kalau event yang digelar jauh dari daerah asal markas Tim balapnya .

Suzuki TORNADO GS 110 kilikan mekanik ARDIANSYAH spek Standar Pemula yang dipacu M. FADLY ketika itu . Pernah menorehkan catatan waktu terbaik di sirkuit Sentul besar : 2 Menit , 4 detik yang biasanya dipegang oleh standar F1ZR.
(sumber: MajalahMotor+)
4. YAMAHA F1ZR
Gerah dengan dominasi TORNADO GS di ajang balap.. akhirnya Yamaha menurunkan "senjata" pamungkas yang bukan bambang pemain bola itu, yakni F1ZR 110 ditahun 1997 dengan merubah tampilan pada body dan sektor mesin. Menggunakan kopling semi otomatis dan full clutch, F1ZR sudah mendapat perhatian dari kaum muda waktu itu.
Yamaha F1ZR berbaju merah yang dirilis pertama pada tahun 1997.
3 Varian Warna F1ZR yakni Merah, Hitam, Biru Navy
Sejak diturunkan untuk ajang balap, persaingan Underbone 110 2 Tak semakin sengit, tercatat nama pembalap papan atas yang menggunakan motor tsb antara lain; AHMAD "Ompong" JAYADI, PETRUS CANISIUS, HENDRIANSYAH, ROY ADRIANTO, ADE TARUNA, HOKKY KRISDIANTO, AGUNG P. A, FARUK SAFARUDDIN, H. MOMO HARMONO, HARLAN FADILLAH, IRVAN "Chupenk" KURNIADI, BIMA OCTAVIANUS, SANDY AGUNG, IRFAN OC, serta banyak lagi...
Dan hasilnya cukup tahu saja... apalagi sejak beberapa F1ZR dapat sokongan dari DAYTONA JEPANG dan sebagian lagi YAMAHA HONG LEONG MALAYSIA yang sudah lebih dulu dan berpengalaman menyetting Underbone SS TWO (F1ZR di Malaysia) menjadi kencang. Dari Gigi Rasio sampe knalpot wajib pake buatan Malaysia kalau mau kencang seperti mereka.
FIZR Dual Tone Kuning Silver Limited Edition selain Edisi MALBORO dan CALTEX . Untuk FIZR yang beredar di Indonesia diklaim pabrik memiliki power sebesar 11 HP.
Varian Yamaha FIZR yang Full Clutch
Sekilas Data Teknis F1ZR Full Clutch
- VOLUME : 110,4 cc
- BORE X STROKE : 52 mmX 52 mm
- KOMPRESI : 7,1:1
- TORSI : 1,10 Kgm @ 6.500rpm
- KARBURATOR : MIKUNI VM20 X1
- TRANSMISI : 4 Speed (Manual)*
- POWER : 12 HP @ 7.500rpm
- PENDINGIN : Udara
* Khusus Force One dan F1Z edisi pertama masih kopling otomatis.
F1ZR Underbone 110 2 Tak Livery Team Yamaha CALTEX, AHMAD JAYADI. Terkenal dengan gigi 4 nya yang kencang Bro.. Biasanya nomor start "keramat" Beliau 17 , namun pada seri FARRC Syah Alam Malaysia tahun 2000 , kayaknya nomor 17 nya sudah dipake pembalap tuan rumah, makanya pake no 33, bukan begitu Bang?
Berlanjut di Sentul pada tahun yang sama, FIZR ini kembali membuat gempar Underbone 110 2 Tak FARRC , dimana memiliki QTT tercepat yakni 1 Menit 53 Detik, ngalahin QTT TENA & RG SPORTS. Sampai-sampai para pembalap Thailand dan Malaysia dibuat geleng-geleng kepala.
(image:motor+/cr:IG@davidsriharnoko)
Rentang dari tahun 1997-2000 , F1ZR jumawa sebagai penguasa Underbone 110 2 Tak Indonesia , memutus dominasi Tornado GS 110 dan melibas RG Sports yg saat itu sudah ada dipakai oleh beberapa pembalap . HENDRIANSYAH menjadi kampiun Nasional berturut turut tahun 1999 (Tim Yamaha PERTAMINA dengan support part mesin DAYTONA Jepang ) dan tahun 2000 (Tim Yamaha INTER BIRU CMS) dan tahun sebelumnya 1998 menjadi juara Nasional SEEDED B (pembalap pemula yang baru naik kelas kejenjang senior) .
F1ZR Tim INTER BIRU CMS pengantar HENDRIANSYAH Juara Nasional tahun 2000 . (sumberimage:motor+online)
HENDRIANSYAH ketika masih bersama F1ZR Tim Inter Biru CMS
(sumber:FBhendriansyah #76)
Koh APENG dan Koh KERRY Tim INTER BIRU CMS bersama F1ZR tunggangan Juara Nasional tahun 2000 .
Tim INTER BIRU CMS sebenarnya punya RG SPORTS cadangan untuk Hendri yang ketika itu masih memakai F1ZR sebagai motor utama , dipersiapkan untuk menghadapi persaingan banyaknya Tim balap yang sudah menggunakan motor Underbone Built Up semacam STELLA dan TENA. Mungkin inilah awal Hendri mulai "kesemsem" dengan performa RG Sports kali ya Sob..๐๐๐
Duet FELIX JUDIANTO dan DICKY SETIAWAN Tim Suzuki IRIAN dengan RG Sports di tahun 1998.
RG Sports dan Shogun 110 FELIX JUDIANTO status sebagai Juara Runner Up Nasional tahun 2000
RG Sports milik Felix ini juga pernah menggemparkan catatan waktu terbaik gelaran FARRC di Sentul dengan torehan 1 Menit '53 Detik dibelakang Honda Tena pembalap Thailand.
BIMA OCTAVIANUS dengan RG Sports Tim DENSO JUNIOR MOTOR SPORT kilikan A'AR ARIF WIBOWO.
Bima adalah mantan Juara Nasional tahun 1997 semasa masih membela Tim Suzuki PERTAMINA.
Pertarungan antara FELIX JUDIANTO (2) dan BIMA ADITYA (4) seri Kejurnas Underbone tahun 2001 .
Duo Suzuki RG Sports Tim DENSO JMS Jatim BOBBY "Arab" (64) dan ALEX HERMAWAN (46)
PERSAINGAN UNDERBONE SEMAKIN SENGIT DI TAHUN 2001
Di tahun 2001 keatas , bisa dikatakan tahun awal puncak kejayaan Underbone 110 . Persaingan tidak lagi milik SUZUKI dan YAMAHA . Banyak kejutan yang terjadi ketika itu. HENDRIANSYAH misalnya, bertahun tahun memakai motor balap Yamaha F1ZR akhirnya buat tim sendiri dengan tunggangan anyarnya RG Sports (detail spek) . Begitu juga dengan AHMAD JAYADI dimana brand Yamaha sudah melekat dengannya, bergabung dengan Tim STAR MOTOR yang mendatangkan langsung motor Honda TENA RS110 dari Thailand (detail spek) . Belum lagi para pembalap lain menggunakan Cagiva STELLA 115 serta Kawasaki K1. Makin sengit persaingan nya dan makin seru nonton road race nya apalagi kalau nonton nya bisa gratis... ๐๐๐ Dulu kalau liat TENA sebelum nya mungkin cuma bisa di Sirkuit Sentul .
Mekanisme poin pun sudah menggunakan
sistem region berdasarkan pulau pulau besar di Indonesia. Dimana setiap region meskipun punya poin tinggi akan diadu lagi di partai puncak di sirkuit Internasional Sentul dan apabila menang, dialah yang berhak sebagai Juara Nasional.
HENDRIANSYAH debut diatas Suzuki RG Sports Tim SUZUKI MALEHA yang dimanejeri oleh Sang ayah sendiri, SUDIRMAN BAWARIE , dengan livery ala Tim Suzuki Telefonica MOVISTAR RGV 500 KENNY ROBERT JR . Statusnya sebagai juara bertahan Nasional tahun 2000 sebelum nya .
(image:FBhendriansyah #76)
M. FADLY dengan RG Sports Tim AHRS. Do'i juga mencatatkan sejarah sebagai Juara Asia FARRC UNDERBONE 110 4 Tak untuk pertama kali diadakan pada tahun 2004, sebagai pengganti kelas UNDERBONE 110 2 Tak yang sudah ditutup sejak 2002.
Honda TENA Tim CMS sudah duluan turun ajang Road Race Underbone 110 dengan joki ADE TARUNA tahun 1999. Hanya saja Tena tsb tidak dilanjutkan "aksinya", konon settingan untuk trek dadakan nggak dapat, cuma jago di trek lurus.
(sumber:Motor+)
RAFID POPPY SUGIARTO anak Priok, debut dengan HONDA TENA sekaligus membawanya JUARA NASIONAL UNDERBONE110 2 Tak tahun 2001. TENA racikan Mendiang BENNY DJATI UTOMO dari Tim STAR MOTOR ini tetap ada sentuhan dari HRC terutama sektor pengapian dan magnet . Biasanya Underbone seperti RG Sports dan F1ZR memakai pengapian milik SE kalau nggak RM80 atau YZ125. Namun ciri setingan dari HRC mereka tetap menggunakan magnet standar yang sudah disetting secara digital berbarengan dengan CDI yang biasanya bekas GP125. Kelebihan nya tentu saja kurva dari CDI bisa ditentukan besar pengapian yang sesuai buat settingan balap. Tena Rafid Poppy juga mempunyai 3 cadangan knalpot yang juga buatan HRC dari perut kecil, sedang sampai besar . Perut kecil untuk trek patah-patah alias stop & go, perut sedang untuk trek memiliki karakter putar balik dan yang perut besar tentu saja untuk di SENTUL . Power maksimal TENA Underbone tunggangan Poppy tsb diklaim sebesar 27 DK .
(sumber: Motor+)
Partai puncak Final Underbone 110 2 TAK tahun 2001. RAFID POPPY sebagai Juara Nasional. HENDRIANSYAH runner-up.
Rivalitas AHMAD JAYADI dan HENDRIANSYAH diatas tunggangan yang sama sama "banter".
Yang satu galak di putaran atas, sedang satu lagi " terkencang" di trek dadakan.


Mendiang Om CHIA dan HENDRIANSYAH jelang Final Kejurnas 2002 .
(image:motor+edisiposter)
HONDA TENA Tim SKF FUCHS STAR MOTOR yang mengantarkan AHMAD JAYADI juara NASIONAL UNDERBONE 2 Tak 2002.
Pertarungan seru yang tersaji antara ADE TARUNA (9) dengan Stella 115 Tim CMS versus AHMAD JAYADI (17) dengan Tena Tim SKF FUCHS STAR MOTOR . Yang dimenangkan oleh ADE TARUNA pada partai FINAL UNDERBONE 110 2 TAK 2002. Namun AHMAD JAYADI sebagai JUARA NASIONAL dengan poin tertinggi.
ADE TARUNA Tim CHAMPION MOTOR SPORT dengan STELLA 115
STELLA "Ganas" ADE TARUNA korekan KERRY HUTAMA . (image:majalahMotor+)
VICTTORY LAP AHMAD JAYADI saat Juara Nasional 2002
STELLA yang turun di kelas Underbone 110 2 Tak, musti dikurangi jumlah transmisi nya dari 6 Speed menjadi 5 Speed sama halnya SATRIA bore down spek jadi RG Sports untuk bisa masuk regulasi kelas tsb yang syarat jumlah maksimal transmisi adalah 5 speed. Pengurangan nya ada pada rasio gigi 1 yang tidak dipake lagi diganti rasio gigi 2 menjadi gigi 1. Begitu pula piston, sejatinya regulasi Underbone 2 Tak 110 maksimal 115 cc.
1. RG : volume bersih 110 max OS 0,50 -113cc
2. TENA : volume bersih 105 max OS 2,25 -115cc
3. F1ZR : volume bersih 109 max OS 1,25 -115cc
4. K1 : volume bersih 107 max OS 2,00 -115cc
5. STELLA: volume bersih 116 max OS 0 -115cc
(Kenyataannya volume bersih STELLA 116 cc , namun harus dikasih beban tambahan seberat 5 Kg, sesuai regulasi dari IMI)
Di tahun 2003, AHMAD JAYADI kembali membuat heboh atas kepindahannya dari Tim FS STAR MOTOR sekaligus berganti tunggangan dari Tena ke RG Sports Tim SKF ENDURO JAYADI RACING. Sedang kan posisi nya di Star Motor di isi oleh BIMA ADTYA. Namun sayang, ketika debut bersama RG, Ahmad Jayadi nasibnya kurang mujur sering mengalami kecelakaan saat balapan berlangsung. sehingga tidak bisa maksimal dalam persaingan perebutan poin di beberapa seri Kejurnas Underbone 110 2 Tak.
RAFID POPPY dengan "senjata" barunya, STELLA duet dengan BIMA ADITYA dengan pacuan TENA (yang dipakai AHMAD JAYADI musim 2002) , memasuki musim Kejurnas 2003.
Partai Puncak Final Underbone 110 2 Tak tahun 2003. Juara 1 dimenangkan oleh BIMA OCTAVIANUS menggunakan Stella Tim DENSO JUNIOR MOTOR SPORT . RAFID POPPY, Tim FUCHS SIKOLENE STAR MOTOR juga dengan Stella, kembali menjadi Juara Nasional tahun tsb . Pada saat itu BIMA mendapat perlawanan sengit dari HENDRIANSYAH dengan RG Sport, yang juga berpeluang Juara Nasional ketika itu, menempel ketat Stella Bima tsb .
Konon saat latihan bebas , Hendriansyah mendapat pinjaman RG Sports settingan langsung dari Malaysia namun tidak lebih kencang dari RG Hendri sendiri, catatan waktu RG dari Malaysia tsb hanya 1 Menit 54 Detik. Sementara catatan waktu di Final, RG Hendri menorehkan waktu 1 Menit 51 Detik.. yang katanya bermain "habis-habisan" untuk nguber STELLA Bima..
Partai Final diadakan sore menjelang malam karena terjadinya kekisruhan masalah catatan QTT. Sementara itu dikelas bebek standar PEMULA 2 TAK 125 CC, seorang pembalap asal Jawa Timur mengalami kecelakaan hebat menabrak dinding pembatas di trek lurus sirkuit Sentul dan dinyatakan meninggal.
(sumberberita:motor+)
RG Sports " Murni" Berbaju Satria Hiu tunggangan M. FADLY Tim ASEP HENDRO RACING SPORT(AHRS) dengan mekanik nya anak didik Om Chia yaitu ARDIANSYAH ST.
RG Sports Tim AHRS juga direset ulang.
RG Spors HENDRIANSYAH Tim Suzuki PENZOIL HERT yang disetting ulang memasuki Kerjurnas musim 2004 . RG Sport tsb ketika itu sudah banyak mengalami perubahan yang positif. Terbukti sejak ada event gelaran baik Kejurda maupun Kejurnas di tahun itu, Hendri dan RG nya semakin "menjadi-jadi". (simberimage:majalahmotor+)
Duo Stella Tim CMS ADE TARUNA dan Tim FS Star Motor, RAFID POPPY saat awal seri Kejurnas Road Race Underbone 110 2 Tak di sirkuit Kemayoran tahun 2004. (sumber :Otomotif)
RG Sports IRWAN ARDIANSYAH.
"Battle" antar RG Sports IRWAN ARDIANSYAH (75) dan AHMAD JAYADI (17) di seri Kejurnas 2004.
RG Sports AHMAD JAYADI Tim SKF Jayadi Racing yang menggunakan knalpot kolong merek CMS berbahan Stainless Steel dimana kelebihannya cepat membuang panas. (image:IG@jayadiracing)
Pembalap M. KHADAFI, LAMPUNG, dengan STELLA 115 ditempel ketat RG Sports Kakak Adik Tim SUZUKI PENZOIL HERT pada Final Kejurnas Underbone 110 2 Tak yang terakhir tahun 2005.
Sadar pacuannya tidak bisa kompetitif dipartai Final, sebagian Tim balap melakukan "jalan pintas" dengan menggunakan Stella 115 (detail spek) di Final Kejurnas yg selalu diadakan di Sirkuit SENTUL INTERNASIONAL (Sentul Besar) , dimana sirkuit besar karakter ideal untuk Cagiva Stella menyalurkan kan tenaga besarnya , apalagi mesin Stella dinilai punya basic mesin yang sudah seperti korek secara sempurna dari pabriknya , jadi para mekanik tidak terlalu pusing untuk membuat nya tambah kencang . Gara-gara STELLA, para pembalap yang sudah mengantongi point tertinggi disetiap region, bisa pupus harapannya untuk jadi Juara Nasional.
Pembalap serta crew Tim Suzuki PENZOIL HENDRIANSYAH RACING TEAM. Manajemen yang solid yang menjadikan mereka Tim Berprestasi.
Di tahun 2004 , lewat kolaborasi antara dua mekanik handal mendiang Om CHIA dan Om ANDIKA"GANDOZ" BINTANG BUDAYA sebagai penasehat mekanik serta Mekanik Utama Tim, BAMBANG MULYONO . RG Sports HENDRI dan IRWAN mengalami beberapa perbaikan disektor mesin. Tujuannya agar RG lebih bertaji saat Partai Final di Sentul nantinya , dimana selalu keok kala ketemu STELLA. Jangankan STELLA, lawan TENA pun RG Sports Hendri musti mati kutu. Penyakit overheat atau macet di tengah lomba pun bisa teratasi . Dari menyiasati bentuk moncong karbu yang "dipangkas" agar suplai udara makin banyak, sampai perubahan sektor blok mesin dengan menggunakan 3 blok selinder yang berbeda beda ukuran tinggi lubang buang berdasarkan karakter sirkuit yang akan dilakoni. Dimana semakin tinggi lubang buang berarti semakin tinggi tenaga yang didapat alias PEAK POWER . Sebetulnya Om Chia sudah meriset Suzuki RK COOL buat senjata baru Hendri di musim 2004 namun konon settingan nya belum ketemu tidak lebih baik dari RG Sports, dan kalaupun dilanjutkan riset nya sudah tanggung, sudah hampir di penghujung penutupan kelas 2 Tak di Kejurnas.
Dan usaha tsb tidak sia-sia, HENDRIANSYAH menutup kelas (yang sudah puluhan tahun diadakan penontonnya selalu membludak , lengkingan knalpot nya yang merdu , asapnya yang wangi , serta tentu saja tenaganya yang beringas) yakni UNDERBONE 110 2 TAK , sebagai Juara Nasional tahun 2004 dan 2005. Dimana sejak tahun 2000 s/d 2003 Hendri selalu sebagai Juara Runner Up Nasional , padahal poinnya lah yang tertinggi sebagai Juara Region 2 atau pulau Jawa , di Grand Final selalu kalah oleh TENA & STELLA.
Namun itu tidak terjadi lagi di dua partai Final berikut nya , tahun 2004 & 2005 . Sejak mengalami pembenahan di sektor mesin , RG Hendri mulai perkasa di sirkuit Sentul . Pada partai puncak tahun 2005 , RG Sports Hendri malah berjibaku dengan sesama RG Sports sang Kakak IRWAN ARDIANSYAH serta Tim Suzuki LINDUNGI JAYA MEDAN dengan pembalap FIRMAN FARERA . Trio RG Sports tsb , saling bergantian berebut posisi 1, meninggalkan STELLA dan TENA yang selama ini sebagai "penjegal". (sumberiberita:majalahmotor+)
IRWAN " Dian" ARDIANSYAH dulu yang dikenal dengan sebutan "Dian Crystal" , mengawali karir balapnya , terjun ke road race, memakai Suzuki Crystal. Kala itu, Dian yang masih muda belia sudah turun satu race dengan seniornya Dicky Setiawan dan Bima Octavianus . Lepas itu, Dian lebih memilih menekuni balap motor cross sampai akhirnya meraih Juara Nasional motor cross selama 7 kali berturut-turut 1996-2002 Di kejuaraan motor cross Internasional pun, banyak prestasi yang diraih . Namun sayang, sejak mengalami cedera parah, Dian dilarang tampil lagi di arena balap lumpur yang telah membesarkan namanya. Karena sekali lagi cedera parah akan mengakibatkan kelumpuhan . Dan tahun 2003, Dian "kembali" ke road race berada satu Tim bersama sang adik, Hendriansyah, dimana awal karirnya juga dari motor cross. Hingga prestasi nya menjadi Juara Runner Up Nasional Underbone 110 ditahun 2004 dan 2005. Ibaratnya, tugas nya "mengawal" dan "menuntun" Hendri untuk menjadi yang terbaik waktu itu. Dan itu bukan suatu kebetulan saja . Dian juga memperoleh medali perak kelas perorangan kelas Underbone event PON ke 16 di Palembang, Sumatera Selatan tahun 2004. Dan Sang Adik yang memperoleh medali Emas .
Kesederhanaan sikap kedua pembalap ini patut diteladani oleh pembalap-pembalap zaman "now". Prestasi segudang tapi tetap kalem alias "low profile" . Masih "merangkak" di level Asia aja udah petantang- petenteng , malu Woiii๐๐๐ sama mereka berdua dan pembalap senior yang lain yang sudah dulu merasakan kerasnya persaingan level nasional maupun Asia...(maaf bercanda..jangan masukan ke hati ya.. masukin ke otak aja biar nyadar๐คญ๐คญ๐คญ)
Aksi IRWAN ARDIANSYAH (75) di PON Sumatera Selatan. Dimana cabang Balap Motor untuk pertama kali diadakan di PON ke 16 tahun 2004.
FIRMAN FARERA dan HENDRIANSYAH "kucing-kucingan" Final Kejurnas 2005 .
(cuplikanchannelyoutube: hendriansyah_76)

Salah satu Suzuki RG Sports terkencang Indonesia dari Medan.ini..Laee!!!! Tim Suzuki LINDUNG JAYA MEDAN , dengan pembalap nya FIRMAN FARERA , settingan mekanik ARDIANSYAH yang juga anak didik Om CHIA . Tidak heran RG FIRMAN bisa bersaing ketat dengan RG HENDRI dan IRWAN . Bahkan di lap-lap awal FIRMAN "leading" jalannya lomba. Sayang.. menjelang lap lap akhir , Firman terjatuh di tikungan "S" Kecil (kalau tidak salah) , namun kalau saja Firman tidak jatuh waktu itu, bisa jadi dia bagian sejarah di Final Kejurnas 2005 sebagai Juara Nasional. Karena statusnya Juara Region 1 alias region SUMATERA.
(image :IG@atma_102)
DAFTAR JUARA NASIONAL UNDERBONE
110 2 TAK 1995 s/d 2005
PEMBALAP TIM TAHUN MOTOR
DICKY SETIAWAN SUZUKI PERTAMINA 1995 TORNADO
DICKY SETIAWAN SUZUKI PERTAMINA 1996 TORNADO
BIMAOCTAVIANUS SUZUKI PERTAMINA 1997 TORNADO
HENDRIANSYAH* YAMAHA PERTAMINA 1998 F1ZR
HENDRIANSYAH YAMAHA PERTAMINA 1999 F1ZR
HENDRIANSYAH INTERBIRU CMS 2000 F1ZR
RAFID POPPY SKF F STAR MOTOR 2001 TENA
AHMAD JAYADI SKF F STAR MOTOR 2002 TENA
RAFID POPPY SKF F STAR MOTOR 2003 STELLA
HENDRIANSYAH PENZOIL HERT 2004 RGSPORTS
HENDRIANSYAH PENZOIL HERT 2005 RGSPORTS
* HENDRIANSYAH JUARA NASIONAL SEEDED B, sedangkan SEEDED A belum diperoleh informasi nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar